Selama suatu rahasia tersimpan aman di hatimu…
Kaulah tuannya dan kau bisa menungganginya…
Tetapi bila kau sedikit saja membuka rahasiamu …
Rahasia itulah yang menjadi tuanmu dan menunggangimu…
Jumat, 19 Desember 2008
Kata2
Bel bukanlah sebuah bel sebelum ia dibunyikan…
Kereta bukanlah kereta sebelum ia dijalankan…
Dan cinta bukanlah cinta sebelum ia datang kepadamu…
Kereta bukanlah kereta sebelum ia dijalankan…
Dan cinta bukanlah cinta sebelum ia datang kepadamu…
Aku mungkin...
Aku mungkin bagaikan angin lalu baginya…
Tapi dia bagaikan udara yang ku hirup bagiku…
Aku mungkin bagaikan sampah tak berarti baginya…
Tapi dia bagaikan harta berharga bagiku…
Aku mungkin bagai kegelapan suram baginya…
Tapi dia bagaikan cahaya kebahagiaan bagiku…
Tapi dia bagaikan udara yang ku hirup bagiku…
Aku mungkin bagaikan sampah tak berarti baginya…
Tapi dia bagaikan harta berharga bagiku…
Aku mungkin bagai kegelapan suram baginya…
Tapi dia bagaikan cahaya kebahagiaan bagiku…
Label:
bagi diriku,
bagi dirinya
Seperti...
Seperti bintang, indah matanya….
Andaikan sinarnya untuk aku…
Seperti mentari, hangat senyumnya…
Andaikan itu tertuju untukku…
Seperti ombak, debar jantungku…
Menanti jawaban atas pertanyaanku…
Seperti embun, sejuk sapaannya…
Andaikan dia menyapa diriku…
Seperti cahaya, terang wajahnya…
Andaikan dia kan ada di sisiku selamanya…
Seperti hujan, tetes air mataku…
Merenungkan sikapnya kepadaku…
Andaikan sinarnya untuk aku…
Seperti mentari, hangat senyumnya…
Andaikan itu tertuju untukku…
Seperti ombak, debar jantungku…
Menanti jawaban atas pertanyaanku…
Seperti embun, sejuk sapaannya…
Andaikan dia menyapa diriku…
Seperti cahaya, terang wajahnya…
Andaikan dia kan ada di sisiku selamanya…
Seperti hujan, tetes air mataku…
Merenungkan sikapnya kepadaku…
Tentang diriku
Tidak berwajah sedih, tapi ceria…
Aku ingin melihat itu elamanya di wajahnya…
Kalau memang boleh berharap dan berdoa…
Aku akan melakukannya untuk kebahagiaannya
Dalam mimpiku, dia datang lagi menjadi bunga tidurku…
Aku terus menatap dirinya dengan segenap penglihatanku…
Meski hanya dalam mimpi dan ilusi dalam hatiku…
Dia selalu ada bagaikan merampas penglihatanku…
Tetapi meski aku kehinangan penglihatanku…
Aku akan tetap bisa melihat dirinya seorang…
Karenanya aku tak takut kehilangan cahaya…
Dan aku tak kan ragu akan perasaanku padanya seorang…
Tapi mungkin perasaan itu tak ada di hatinya untukku…
Mungkin perasaan itu takkan pernah ada untukku…
Meski begitu, perasaan itu selalu hanya untuknya…
Dan sekalipun bukan untuknya lagi, aku takkan melupakannya…
Aku ingin melihat itu elamanya di wajahnya…
Kalau memang boleh berharap dan berdoa…
Aku akan melakukannya untuk kebahagiaannya
Dalam mimpiku, dia datang lagi menjadi bunga tidurku…
Aku terus menatap dirinya dengan segenap penglihatanku…
Meski hanya dalam mimpi dan ilusi dalam hatiku…
Dia selalu ada bagaikan merampas penglihatanku…
Tetapi meski aku kehinangan penglihatanku…
Aku akan tetap bisa melihat dirinya seorang…
Karenanya aku tak takut kehilangan cahaya…
Dan aku tak kan ragu akan perasaanku padanya seorang…
Tapi mungkin perasaan itu tak ada di hatinya untukku…
Mungkin perasaan itu takkan pernah ada untukku…
Meski begitu, perasaan itu selalu hanya untuknya…
Dan sekalipun bukan untuknya lagi, aku takkan melupakannya…
Label:
dalam hati,
dalam mimpi,
tentang perasaan
Senin, 08 Desember 2008
Tentang Dia
Hari ini kucoba tuk bangkit…
Tak peduli hatiku terasa sakit…
Di hatiku hanya ada bayangan wajahnya…
Tak bisa tuk memungkiri apa yang kurasa…
Di hatiku hanya ada dia…
Bercahaya bagai matahari yang menyejukkan hati…
Di pikiranku hanya ada dia…
Bagai air yang dipikirkan oleh pengelana gurun pasir…
Dan perasaan itu telah datang ke dalam hatiku…
Menerangi kegelapan dalam jiwaku…
Dan perasaan itu telah datang ke dalam hidupku…
Menuntun segala apa yang aku lakukan…
Aku telah berjuang untuk menahannya…
Demi diriku dan dirinya…
Aku telah berusaha tuk melupakannya…
Tapi aku sama sekali tak bisa…
Dan dihari itu dimana aku bicara dengannya…
Dia berkata dengan nada yang berbeda…
Nada yang dia ucapkan kepada teman-temannya…
Nada yang baru sekali itu dia ucapkan padaku…
Dan dihari itu dimana aku bicara dengannya…
Dia tersenyum di depanku…
Untuk pertama kalinya aku melihatnya begitu…
Untuk pertama kalinya dia tersenyum untukku…
Tak peduli hatiku terasa sakit…
Di hatiku hanya ada bayangan wajahnya…
Tak bisa tuk memungkiri apa yang kurasa…
Di hatiku hanya ada dia…
Bercahaya bagai matahari yang menyejukkan hati…
Di pikiranku hanya ada dia…
Bagai air yang dipikirkan oleh pengelana gurun pasir…
Dan perasaan itu telah datang ke dalam hatiku…
Menerangi kegelapan dalam jiwaku…
Dan perasaan itu telah datang ke dalam hidupku…
Menuntun segala apa yang aku lakukan…
Aku telah berjuang untuk menahannya…
Demi diriku dan dirinya…
Aku telah berusaha tuk melupakannya…
Tapi aku sama sekali tak bisa…
Dan dihari itu dimana aku bicara dengannya…
Dia berkata dengan nada yang berbeda…
Nada yang dia ucapkan kepada teman-temannya…
Nada yang baru sekali itu dia ucapkan padaku…
Dan dihari itu dimana aku bicara dengannya…
Dia tersenyum di depanku…
Untuk pertama kalinya aku melihatnya begitu…
Untuk pertama kalinya dia tersenyum untukku…
Aku Hanya Ingin
Di saat musim tlah berganti…
Aku baru menyadari…
Di hatiku tlah tersimpan rapi…
Seseorang yang sangat berarti…
Dia datang tanpa pernah kutemui sebelumnya…
Dia hadir tanpa pernah kuketahui sebelumnya…
Dia datang tak dengan senyuman…
Dia tak datang pula dengan sepatah kata terucap…
Berawal dari suatu hari dengan dua patah kata…
Tiba-tiba saja aku menyukainya…
Berawal pula dengan dua patah kata…
Tiba-tiba saja aku merindukannya…
Tak ada kata yang terucap….
Tak ada sapaan yang terdengar…
Tanpa ada percakapan…
Tanpa ada sesuatu yang berarti…
Dia bersinar di hatiku…
Menerangi setiap malam-malamku…
Dia bercahaya bagai bintang di hatiku…
Menemani setiap mimpi-mimpiku…
Dia tak pernah sadar apa yang kurasa…
Dia tak pernah tahu apa yang kuharap…
Dia tak pernah memedulikan siapa aku…
Dia tak pernah menganggapku ada…
Aku hanya ingin dia tahu perasaanku…
Dengan harapan dia akan membalas perasaan itu…
Aku hanya ingin dia menganggapku ada…
Dengan harapan aku akan menjadi yang berarti untuknya…
Aku hanya ingin dia tersenyum untukku…
Sekalipun aku tak pernah melihat senyum itu…
Aku hanya ingin dia memikirkanku…
Sekalipun aku taktahu tentang hal itu…
Aku hanya ingin mendengar suaranya saat ia memanggil namaku…
Sekalipun itu hal terakhir yang bisa kudengar…
Aku hanya ingin mendengar sapaan hangatnya untukku…
Sekalipun itu hal terakhir yang bisa kukenang…
Aku hanya ingin dia tahu hari ulang tahunku dan mengucapkan selamat untukku…
Sekalipun dia hanya mengucapkan itu di hatinya…
Aku hanya ingin dia menyukaiku…
Sekalipun aku tak tahu perasaannya…
Tapi harapan itu akan tetap sebagai harapan…
Sekalipun itu terucap dengan berbagai impian…
Tapi harapan itu akan tetap sebagai harapan…
Dan harapan itu takkan pernah menjadi kenyataan…
Apa keajaiban itu ada?
Dengan begitu aku bisa berharap dia kan slalu di sampingku…
Apa keajaiban itu benar-benar ada?
Dengan begitu aku bisa berharap dia kan slalu menemaniku…
Aku hanya bisa membayangkan dirinya di sampingku…
Aku hanya bisa membayangkan dirinya menyapaku…
Aku hanya bisa membayangkan dirinya membalas perasaanku…
Aku hanya bisa membayangkan dirinya menganggapku berarti…
Di hatiku hanya ada dia…
Bercahaya bagai matahari yang menyejukkan hati…
Di pikiranku hanya ada dia…
Bagai air yang dipikirkan oleh pengelana gurun pasir…
Aku ingin tak pernah berharap lagi…
Terlalu takut bila kenyataan tak seindah harapan…
Aku ingin tak pernah menatap wajahnya lagi…
Terlalu takut bila apa yang kulakukan membuatku tak berarti…
Tapi aku tak bisa berhenti mengharapkannya…
Aku tak bisa berhenti menatapnya…
Aku tak bisa berhenti membayangkannya…
Aku tak bisa berhenti menyukainya…
Dalam hati aku terus berharap tentang dirinya…
Dalam tangis aku terus berdoa akan hatinya…
Berharap dia kan ada disisiku selamanya…
Berdoa dia kan menyukaiku…
Aku kan mencoba tuk tegar…
Sekalipun dia tak mau mendengarkanku lagi…
Aku kan mencoba tuk tabah…
Sekalipun dia marah dan menjauhiku…
Dan kini hilang sudah cahaya kebahagiaan…
Tertelan oleh sinar matahari pagi…
Pergi untuk suatu kepastian…
Yang kini tlah perlahan merasuk ke dalam hati…
Aku baru menyadari…
Di hatiku tlah tersimpan rapi…
Seseorang yang sangat berarti…
Dia datang tanpa pernah kutemui sebelumnya…
Dia hadir tanpa pernah kuketahui sebelumnya…
Dia datang tak dengan senyuman…
Dia tak datang pula dengan sepatah kata terucap…
Berawal dari suatu hari dengan dua patah kata…
Tiba-tiba saja aku menyukainya…
Berawal pula dengan dua patah kata…
Tiba-tiba saja aku merindukannya…
Tak ada kata yang terucap….
Tak ada sapaan yang terdengar…
Tanpa ada percakapan…
Tanpa ada sesuatu yang berarti…
Dia bersinar di hatiku…
Menerangi setiap malam-malamku…
Dia bercahaya bagai bintang di hatiku…
Menemani setiap mimpi-mimpiku…
Dia tak pernah sadar apa yang kurasa…
Dia tak pernah tahu apa yang kuharap…
Dia tak pernah memedulikan siapa aku…
Dia tak pernah menganggapku ada…
Aku hanya ingin dia tahu perasaanku…
Dengan harapan dia akan membalas perasaan itu…
Aku hanya ingin dia menganggapku ada…
Dengan harapan aku akan menjadi yang berarti untuknya…
Aku hanya ingin dia tersenyum untukku…
Sekalipun aku tak pernah melihat senyum itu…
Aku hanya ingin dia memikirkanku…
Sekalipun aku taktahu tentang hal itu…
Aku hanya ingin mendengar suaranya saat ia memanggil namaku…
Sekalipun itu hal terakhir yang bisa kudengar…
Aku hanya ingin mendengar sapaan hangatnya untukku…
Sekalipun itu hal terakhir yang bisa kukenang…
Aku hanya ingin dia tahu hari ulang tahunku dan mengucapkan selamat untukku…
Sekalipun dia hanya mengucapkan itu di hatinya…
Aku hanya ingin dia menyukaiku…
Sekalipun aku tak tahu perasaannya…
Tapi harapan itu akan tetap sebagai harapan…
Sekalipun itu terucap dengan berbagai impian…
Tapi harapan itu akan tetap sebagai harapan…
Dan harapan itu takkan pernah menjadi kenyataan…
Apa keajaiban itu ada?
Dengan begitu aku bisa berharap dia kan slalu di sampingku…
Apa keajaiban itu benar-benar ada?
Dengan begitu aku bisa berharap dia kan slalu menemaniku…
Aku hanya bisa membayangkan dirinya di sampingku…
Aku hanya bisa membayangkan dirinya menyapaku…
Aku hanya bisa membayangkan dirinya membalas perasaanku…
Aku hanya bisa membayangkan dirinya menganggapku berarti…
Di hatiku hanya ada dia…
Bercahaya bagai matahari yang menyejukkan hati…
Di pikiranku hanya ada dia…
Bagai air yang dipikirkan oleh pengelana gurun pasir…
Aku ingin tak pernah berharap lagi…
Terlalu takut bila kenyataan tak seindah harapan…
Aku ingin tak pernah menatap wajahnya lagi…
Terlalu takut bila apa yang kulakukan membuatku tak berarti…
Tapi aku tak bisa berhenti mengharapkannya…
Aku tak bisa berhenti menatapnya…
Aku tak bisa berhenti membayangkannya…
Aku tak bisa berhenti menyukainya…
Dalam hati aku terus berharap tentang dirinya…
Dalam tangis aku terus berdoa akan hatinya…
Berharap dia kan ada disisiku selamanya…
Berdoa dia kan menyukaiku…
Aku kan mencoba tuk tegar…
Sekalipun dia tak mau mendengarkanku lagi…
Aku kan mencoba tuk tabah…
Sekalipun dia marah dan menjauhiku…
Dan kini hilang sudah cahaya kebahagiaan…
Tertelan oleh sinar matahari pagi…
Pergi untuk suatu kepastian…
Yang kini tlah perlahan merasuk ke dalam hati…
Label:
perasaan,
puisi,
tentang aku dan dia
Langganan:
Postingan (Atom)