Senin, 08 Desember 2008

Aku Hanya Ingin

Di saat musim tlah berganti…
Aku baru menyadari…
Di hatiku tlah tersimpan rapi…
Seseorang yang sangat berarti…

Dia datang tanpa pernah kutemui sebelumnya…
Dia hadir tanpa pernah kuketahui sebelumnya…
Dia datang tak dengan senyuman…
Dia tak datang pula dengan sepatah kata terucap…

Berawal dari suatu hari dengan dua patah kata…
Tiba-tiba saja aku menyukainya…
Berawal pula dengan dua patah kata…
Tiba-tiba saja aku merindukannya…

Tak ada kata yang terucap….
Tak ada sapaan yang terdengar…
Tanpa ada percakapan…
Tanpa ada sesuatu yang berarti…

Dia bersinar di hatiku…
Menerangi setiap malam-malamku…
Dia bercahaya bagai bintang di hatiku…
Menemani setiap mimpi-mimpiku…

Dia tak pernah sadar apa yang kurasa…
Dia tak pernah tahu apa yang kuharap…
Dia tak pernah memedulikan siapa aku…
Dia tak pernah menganggapku ada…

Aku hanya ingin dia tahu perasaanku…
Dengan harapan dia akan membalas perasaan itu…
Aku hanya ingin dia menganggapku ada…
Dengan harapan aku akan menjadi yang berarti untuknya…

Aku hanya ingin dia tersenyum untukku…
Sekalipun aku tak pernah melihat senyum itu…
Aku hanya ingin dia memikirkanku…
Sekalipun aku taktahu tentang hal itu…

Aku hanya ingin mendengar suaranya saat ia memanggil namaku…
Sekalipun itu hal terakhir yang bisa kudengar…
Aku hanya ingin mendengar sapaan hangatnya untukku…
Sekalipun itu hal terakhir yang bisa kukenang…

Aku hanya ingin dia tahu hari ulang tahunku dan mengucapkan selamat untukku…
Sekalipun dia hanya mengucapkan itu di hatinya…
Aku hanya ingin dia menyukaiku…
Sekalipun aku tak tahu perasaannya…

Tapi harapan itu akan tetap sebagai harapan…
Sekalipun itu terucap dengan berbagai impian…
Tapi harapan itu akan tetap sebagai harapan…
Dan harapan itu takkan pernah menjadi kenyataan…

Apa keajaiban itu ada?
Dengan begitu aku bisa berharap dia kan slalu di sampingku…
Apa keajaiban itu benar-benar ada?
Dengan begitu aku bisa berharap dia kan slalu menemaniku…

Aku hanya bisa membayangkan dirinya di sampingku…
Aku hanya bisa membayangkan dirinya menyapaku…
Aku hanya bisa membayangkan dirinya membalas perasaanku…
Aku hanya bisa membayangkan dirinya menganggapku berarti…

Di hatiku hanya ada dia…
Bercahaya bagai matahari yang menyejukkan hati…
Di pikiranku hanya ada dia…
Bagai air yang dipikirkan oleh pengelana gurun pasir…

Aku ingin tak pernah berharap lagi…
Terlalu takut bila kenyataan tak seindah harapan…
Aku ingin tak pernah menatap wajahnya lagi…
Terlalu takut bila apa yang kulakukan membuatku tak berarti…

Tapi aku tak bisa berhenti mengharapkannya…
Aku tak bisa berhenti menatapnya…
Aku tak bisa berhenti membayangkannya…
Aku tak bisa berhenti menyukainya…

Dalam hati aku terus berharap tentang dirinya…
Dalam tangis aku terus berdoa akan hatinya…
Berharap dia kan ada disisiku selamanya…
Berdoa dia kan menyukaiku…

Aku kan mencoba tuk tegar…
Sekalipun dia tak mau mendengarkanku lagi…
Aku kan mencoba tuk tabah…
Sekalipun dia marah dan menjauhiku…

Dan kini hilang sudah cahaya kebahagiaan…
Tertelan oleh sinar matahari pagi…
Pergi untuk suatu kepastian…
Yang kini tlah perlahan merasuk ke dalam hati…

Tidak ada komentar: